Senin, 30 Agustus 2010

POLDA MASIH MENUNTUT KEDATANGAN KETUA SONODE BAPTIS PAPUA


Ketua Senode Baptis, Socrates Sofyan Yoman Tetap Menegakan Kebenaran Di Papua, Tuk Keselamatan Umat TUHAN

Jayapura- Gereja lahir tuk menegakkan kebenaran di manapun, dan menyelamatkan umat TUHAN yang hendak dibantai dan diintimidasi di mana pun. Hal serupa pun terlihat seperti di Papua. Banyak sekali umat TUHAN yang dibantai dan diintimidasi. Nilai kemanusiaan pun hilang di dunia Papua. Ketika gereja harus berkata kebenaran dan keadilan bagi umat TUHAN, gereja selalu dicap (distigmanisasi) sebaga separatis.

Pencaplokan itu sengaja dibuat oleh aparat Indonesia agar gereja diam dan tak bersuara, dengan demikian, aparat dengan seenaknya dan semudahnya membantai dan membunuh umat TUHAN yang tak berdosa itu.

Kini Socrates Sofyan Yoman, yang adalah ketua Sinode Gereja Baptis Papua, dengan beraninya bangkit dan melawan tiap kekerasan yang dibaut dan diskenariokan oleh orang terlatih. Ia pun mengatakan bahwa umat TUHAN di Papua harus diselamatkan. Semua manusia di Papua harus menghargai dan mengakui hak hidup manusia sebagai ciptaan TUHAN yang hakiki. Walau ia harus di panggil, ia pun tetep berbantah, kalau ia tidak akan dating ke Polda Papua.

Dalam wawancaranya di bintang papua pada minggu, 29 Agustus 2010, Ketua Sinode Baptis pun mengatakan Stop stigmatisasi OPM, maker dan separatis bagi rakyat Papua. Di lain pihak, ia pun dengan keras mengatakan kalau ia tidak akan dating ke Polda.

Kejahatan di papua dilakukan oleh aparat. Sehingga sangat tidak logis, jika aparat meminta seorang imam datang kepada mereka untuk memintah maaf.

Kini terlihat, bahwa bangsa Indonesia, melalui aparat militernya sudah menunjukan kedangkalan pengetahuan dan pemahamannya. Jika sebuah bangsa memiliki pengetahuan yang sempit, maka kemungkinan Negara akan hancur.

Sungguh memprihatinkan, melihat aparat yang menunjukan kedangkalan pengetahuannya.




By: Marthen Goo
sumber tambahan:
http://www.bintangpapua.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6968:stop-stigmatisasi-opm-makar-dan-separatis&catid=25:headline&Itemid=96

Tidak ada komentar:

Posting Komentar