Sabtu, 28 Agustus 2010

DIALOG: Sebuah Sarana Perdamain


PAPUA- Penyelenggaraan dialog sering dilakukan diberbagai daerah konflik, dikala tidak ada jalan perdamaian lainnya. Dialog juga sering dipakai sebagai sebuah alat komunikatif tuk pencapaian perdamaian tuk daerah konflik. Dalam proses dialog, tidak ada istilah menang kala, namun yang ada hanyalah menang-menang atau kalah-kalah. Dengan upaya dialog, akan melahirkan sebuah kesepahaman bersama tuk sebuah perdamaian.

Pentingnya dialog adalah melahirkan sebuah upaya perdamaian tuk sebuah perubahan yang berarti dalam penghargaan terhadap nilai kemanusiaan. Dialog juga sering disebut upaya pencapaian jalan tengah untuk penyelesaian masalah. Dan hal itu pun telah dilakukan di berbagai Negara-negara yang merinduhkan perdamaian tersebut.

Dalam dialog tersebut, pentingnya melibatkan pihak ketiga yang netral. Sehingga pengertian netral disini adalah mereka yang bukan datangnya dari kedua belah pihak atau mereka yang bukan memiliki hubungan diantara satu belah pihak. Dan tentunya mereka yang independen dan memiliki niat baik tuk penciptaan perdamaian di dunia. Pihak ketiga ini pun selalu datangnya dari kesepakatan bersama kedua belah pihak yang akan berdialog.

Pihak ketiga yang harus dilibatkan pun, harus mempertimbangkan tingkat tinggi rendahnya masalah yang dihadapi. Sehingga, tentunya dialog itu benar-benar jujur tuk sebuah upaya penciptaan dalam pencapaian perdamaian.

Dalam prosos dialog tersebut, hal yang paling penting adalah berjiwa besar dari kedua belah pihak. Selain berjiwa besar, harus memiliki keinginan dan kerinduan untuk perdamaian. Hanya dengan demikian, maka dialog itu akan berjalan dengan maksimal.


Apakah Dialog Penting Bagi Papua?

Ini sebuah pertanyaan refleksi yang penting sekali dicernah dalam proses prefleksiannya berdasarkan fungsi dari dialog itu sendiri.

Papua adalah daerah yang diisolirkan, dan dibuat konflik oleh orang tertentu, hanya kerena kepentingan sesaat, yang tanpa disadari telah mengorbankan rakyat tak berdosa. Misalnya proses pengadudombaan, stigmanisasi dan lainnya, yang kemudian memberikan legitimasi kepada aparat tuk membantai dan membunh keaslian Papua. selain membantai dan membunuh, kekayaan papua pun diambil dan alamnya dirusakan, sehingga mengkerdilkan orang asli papua.

Tiap pantauan dunia internasional pun ditututpi oleh Negara Indonesia. Wartawan yang hendak meliput berita pun dilarang liputannya oleh aparat dan lainnya. Apalagi wartawan luar yang hendak masuk ke papua, mala justru di tahan dan dideportasikan keluar. Indepensi wartawan pun ditutupi oleh aparat Indonesia.

Ada apa dengan upaya penutupan informasi di Papua?
Ini sebuah pertanyaan yang memiliki keraguan penih terhadap Indonesia yang menutup semua itu. Sudah tentu orang akan beranggapan bahwa pasti Negara sedang melakukan kejahatan kemanusiaan di Papua.

Untuk itu, jika merajut pada pertanyaan, apakah dialog penting bagi papua? maka sudah tentu itu sangat penting untuk papua, agar rakyat papua yang sisah sedikit ini bisa diselamatkan. Selain itu, agar ada penghargaan terhadap keaslian papua. dan agar kemiskinan dan kemelaratan orang papua pun bisa dipajukan untuk maju, serta agar ada ruang, dimana kondisi Papua bisa dipulikasikan agar orang papua pun layak hidup sebagai manusia seperti manusia lain di dunia ini.


Sesungguhnya dialog adalah salah satu sarana menuju perdamaian dan keselamatan bagia rakyat yang ditindas dan dimarjinalkan.


Oleh: Marthen Goo

ADAKAH SEBUAH NILAI DI INDONESIA


PERDAMAIAN SEBAGAI UPAYA PENGHORMATAN TERHADAP NILAI KEMANUSIAAN

Indonesia yang sering dikatakan sebagai Negara demokrasi,. Kini pun kedemokrasian yang dimiliki Negara Indonesia tidak terlihat baik esensi maupun subtansinya. Banyak kejahatan yang terjadi di Negara ini. Banyak rakyat sipil di papua yang dibantai dan dibunuh. Hanya karena kepentingan ekonomi Negara, rakyat papua diadudombah dan dibunuh. Seknario demi scenario terus dibangun sehingga memudahkan Negara tuk membantai dan membunuh orang asli papua. setiap aksi sebagai upaya perdamaian yang hendak dilakukan saja pun selalu dilarang oleh aparat Negara. Papua kini dicengkamkan oleh Negara. Rakyat tak berdosa selalu dimarjinalkan dan dipunahkan.

Rakyat papua yang selalu dalam aksinya meminta agar ada penghargaan terhadap hak hidup mereka pun selalu diabaikan oleh Negara. Negara selalu diam membisu membiarkan rakyat Papua harus hidup dalam penderitaan. Kampanye pemerintah baik propinsi, maupun pusat kepada dunia luar (dunia Internasional) seakan Papua sudah dibangun dan aman terkendali. Sementara kondisi nyata, rakyat papua sungguh sangat mencekamkan. Diera Otonomi Khusus saja, 72,72% rakyat papua hidup dibawah garis kemiskinan (BPS 2007). Sekitar 500.000 anak Papua mengalami Gizi buruk. 293 warga dogiai mati akibat diare dan muntaber (2008) dan 230 warga deyai pun mati karena diare dan muntaber (2010). Sementara kampanye pemerintah baik pusat dan propinsi seakan papua makmur dan sejahtera. Hal tersebut terlihat pada kampanye Barnabas Suebu (Gubernur Papua) di Bali. Dalam kampanyenya dia, ia pun mengatakan bahwa otonomi khusus sudah berjalan maksimal. Semua rakyat damai dan sejahtera.

Pembohongan publik pun selalu dilakukan baik oleh pemerintah pusat dan daerah. Sesungguhnya bahwa pemerintah daerah hanyalah perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Jika Negara memiliki niat baik terhadap warga negaranya, maka tentu Negara harus membuka diri dan mau duduk bersama rakyatnya yang adalah warga Negara untuk mencari sebuah solusi. Karenanya penting digelar sebuah upaya Dialog antara Pemerintah pusat dan rakyat papua yang dimemediasi pihak yang netral sebagai upaya penghargaan terhadap warga Negara.

Jika Negara Indonesia memiliki sebuah keinginan tuk perdamaian terhadap warga negaranya, maka tentu, Pemerintah pusat akan membuka diri tuk menyelenggarakan dialog terhadap warga negaranya tuk sebuah perdamaian dan penghargaan terhadap nilai kemanusiaan. Namun apakah Negara Indonesia ini mau menyelenggarakan proses perdamaian dan keselamatan warga negaranya, sementara kampanye pembohongan publik selalu dilakukan?
Jika demikian, adakah nilai kemanusiaan di Indonesia?
Ini sebuah mimpi, apalagi Indonesia dikenal dengan Negara miskin, yang mata uangnya paling terkecil dunia dan memiliki hutang Negara yang begitu banyak. Selain itu, Indonesia pun mengalami krisis demokrasi, krisis kejujuran dan kebenaran.

Sesungguhnya bahwa upaya perdamaian penting dilakukan, agar rakyat terselamatkan. Hanya dengan demikian, maka nilai kemanusiaan akan terjunjungkan.



By: Marthen Goo